Apa Saja Perbedaan Infaq Dan Sedekah?

Apakah Anda sudah tahu perbedaan infaq dan sedekah? Ini penting lho. Jangan sampai Anda mengaku sudah berinfaq, padahal itu tergolong sedekah. Begitu juga sebaliknya, Anda mengaku sudah bersedekah padahal sebetulnya sedang berinfaq.

Terkait hal ini Anda mesti paham bahwa yang namanya syarat agar amal lebih bernilai di hadapan Allah SWT adalah jika amal tersebut memiliki landasan ilmunya. Beramal tanpa ilmu akan menyebabkan manusia merugi, baik karena amalnya salah, tak sempurna bahkan tak diterima.

Perbedaan Infaq Dan Sedekah

Oleh karena itu menjadi hal yang penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan antara infaq dan sedekah. Ini akan membuat amalan Anda menjadi lebih jelas tatkala dilaksanakan. Lantas apa saja perbedaan infaq dan sedekah? Berikut pembahasan-nya.

Perbedaan Dari Aspek Arti (Definisi)

Dari aspek bahasa kata infaq memiliki akar kata anfaqa yang maknanya adalah mengeluarkan atau membelanjakan harta. Sedangkan menurut definisi istilah syariat, infaq merupakan aktivitas mengeluarkan sebagian harta ataupun penghasilan untuk kepentingan yang diperintahkan oleh ajaran Islam.

Berbeda dengan sedekah, ditinjau secara bahasa sedekah berakar dari kata shidqoh yang memiliki arti benar. Sementara menurut istilahnya, sedekah adalah aktivitas pembelanjaan seorang muslim yang dilakukan di jalan Allah SWT. Baik yang bersifat materi maupun non materi.

Dengan definisi tersebut cakupan dari sedekah tentunya lebih luas. Ia juga meliputi infak, zakat, hingga berbagai  kebaikan non-materi yang dikeluarkan semata-mata untuk mencari keridhoan dari Sang Maha Kuasa. Seperti berbagai ilmu, senyuman, hingga memudahkan urusan orang lain.

Jadi kesimpulannya secara pengertian infaq lebih spesifik, sementara sedekah lebih luas maknanya.

Perbedaan Dari Dalil

Poin yang kedua yang dapat menjelaskan perbedaan yang terdapat pada infaq dan sedekah adalah ditinjau dari dalil-dalilnya. Dasar yang menguatkan pernyataan bahwa infaq hanyalah amal yang khusus dalam hal membelanjakan harta terdapat dalam banyak sumber hukum syara’ seperti al-Quran dan hadis.

Misalnya dalam Surat Saba, Allah SWT berfirman;

“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia adalah pemberi rizki yang terbaik,” (TQS Saba ayat 39)

Sementara dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda;

“Tidaklah seorang hamba ada di pagi hari, melainkan saat pagi ada 2 malaikat turun. Salah satu malaikat berdoa,’Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak, sedangkan yang lain mengatakan,’Ya Allah berilah kebinasaan (harta) bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhori)

Kedua nash di atas menunjukkan bahwa kata infaq, lebih khusus merupakan aktivitas yang berhubungan dengan mengeluarkan harta. Sementara sedekah, dalam beberapa nash menunjukan bahwa cakupannya lebih luas. Hal ini bisa dilihat misalnya dalam sebuah riwayat, dimana Rasulullah SAW bersabda:

“Takutlah kalian semua dari api neraka, walaupun bersedekah dengan satu potong kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya (kurma), maka bisa dengan kalimat yang baik.” (HR An-Nasa’i, Ahmad, dan At-Tirmidzi)

Hadits diatas menunjukan bahwa sedekah bisa dilakukan dengan selain harta. Misalnya dengan menyampaikan kalimat yang baik-baik. Bahkan dalam hadits lain disebutkan, bisa juga dengan sekedar memberikan senyuman. Rasul SAW bersabda:

“Senyumanmu di depan saudaramu itu adalah sedekah bagimu,”(HR At-Tirmidzi)

Perbedaan Hukum Seputar Infaq dan Sedekah

Pada dasarnya keduanya sama-sama amal soleh yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada umat Islam. Selain itu keduanya juga memiliki keutamaan-keutamaan yang akan memudahkan seorang muslim mencapai cita-citanya menjadi penghuni surga.

Hanya saja keduanya memiliki pembahasan perbedaan hukum infaq dan sedekah yang memiliki sedikit perbedaan.

Hukum Seputar Infaq

Infaq sebagai aktivitas mengeluarkan harta hukumnya ada yang wajib dan ada juga yang sunnah. Infaq yang wajib, diantaranya adalah memberikan nafkah kepada keluarga terdekat. Meskipun infaq yang satu ini lebih dikenal dengan istilah memberi nafkah.

Siapa yang dimaksud keluarga terdekat? Cakupan-nya adalah istri, anak, serta kedua orangtua. Dasar mengenai kewajibannya terdapat dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 233. Memang tidak ada besaran yang memastikan jumlahnya harus berapa banyak. Namun yang jelas, mesti berupa memberi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Selain itu, ada juga infaq yang sunnah adalah infaq yang Anda berikan kepada orang lain, diluar keluarga terdekat Anda. Misalnya infaq kepada orang-orang miskin, kaum dhuafa, anak yatim dan sebagainya. Meskipun ketika memberinya tetap dianjurkan juga mempertimbangkan faktor kedekatan kekerabatan.

Namun diluar hukumnya yang wajib maupun sunnah, seorang muslim idealnya tetap terpacu untuk melakukannya.

Hukum Seputar Sedekah

Sama dengan infaq, sedekah juga ada yang hukumnya wajib dan ada juga yang sunnah. Sedekah menjadi wajib manakala Anda menjumpai orang yang benar-benar membutuhkan pertolongan. Tak hanya pertolongan harta, namun juga tenaga dan bantuan lainnya.

Ketika ada orang yang kelaparan,mungkin jika mampu Anda memberinya harta. Namun bentuk sedekah yang lain Anda bisa membantu menggalang donasi atau mencari bantuan kepada orang lain yang memiliki kemampuan.

Sementara sedekah yang sunnah adalah sedekah yang dilakukan dalam kondisi apapun tanpa melihat apakah seseorang yang diberi sedekah perlu dibantu atau tidak, urusannya pelik atau ringan dan sebagainya.

Terakhir diluar perbedaan hukum antara infaq dan sedekah, keduanya bisa menjadi makruh atau haram jika nyatanya penggunaannya diketahui untuk sesuatu yang jelas keharamannya. Misalnya untuk berbuat maksiat atau kejahatan.

Itulah pembahasan dari Makin Tahu mengenai 3 perbedaan infaq dan sedekah yang perlu Anda ketahui agar semakin mantap beramal. Tentu saja setelah tahu ilmunya Anda idealnya semakin terdorong dan semangat melaksanakannya.


error: Content is protected !!