Pengertian Infaq Dan Pembagiannya Secara Syar’i

Berikut pengertian infaq dan pembagiannya dalam Islam. Memperoleh pahala dalam agama Islam sebenarnya sangatlah mudah. Karena terdapat banyak amalan yang bisa diterapkan dan dilakukan dengan mudah contohnya saja Infaq. Namun sebelum membahas lebih lanjut tentang hal ini Anda harus tahu apa pengertian infaq tersebut.

Pengertian Infaq

Secara istilah pengertian infaq adalah mengeluarkan sebagian harta untuk suatu kepentingan menurut perintah Allah SWT. Sebenarnya infaq berasal dari bahasa arab, yaitu nafaqa yang memiliki arti keluar.

Melalui arti kata tersebut, Anda dapat mengetahui bahwa pengertian infaq menurut bahasa merupakan kegiatan mengeluarkan harta, namun infaq bisa dikeluarkan untuk melakukan kepentingan yang baik atau juga buruk.

Mungkin hal ini membingungkan bagi Anda. Namun pada zaman Rasulullah SAW dahulu ternyata ada orang kafir yang mengeluarkan infaq untuk menghalangi orang lain untuk berbuat kebaikan.

Hal ini dapat Anda ketahui dalam Al-quran tepatnya pada surah Al-Anfal ayat 36 dimana sepenggal artinya adalah “sesungguhnya orang-orang kafir menafkahkan hartanya untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah…”.

Jadi infaq ini tidak terbatas pada umat muslim tetapi juga untuk non muslim. Infaq ini sering disamakan dengan sedekah, padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup besar. Infaq haruslah mengeluarkan harta dan memberikannya kepada orang lain sedangkan sedekah bisa berupa pertolongan atau hanya dengan senyuman.

Bentuk Infaq

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, infaq merupakan kegiatan mengeluarkan harta benda dan diberikan kepada orang lain dengan ikhlas. Mengeluarkan harta benda ini tidak memiliki batasan dan bergantung kepada keikhlasan dan kemampuan setiap insan.

Selain jumlahnya yang tidak dibatas, infaq juga dapat diberikan kepada siapa saja. Jika zakat maka khusus kepada delapan asnaf yaitu fakir, miskin, hamba sahaya, mualaf, amil, ibnu sabil (dalam perjalanan) dan gharim (terlilit hutang). Namun infaq bisa diberikan kepada siapa saja yang Anda suka. Walaupun demikian terdapat anjuran untuk mengeluarkan infaq yang baik menurut syariat Islam, yaitu:

Infaq Yang Sifatnya Wajib

Sebenarnya infaq itu memiliki dasar hukum sunnah. Namun terdapat anjuran yang mewajibkan pemberian infaq kepada orang-orang tertentu. Infaq yang sifatnya wajib ini adalah harta yang dikeluarkan kepada keluarga seperti istri, orangtua serta anak.

Jadi bagi para kepala rumah tangga yang memberikan uang bulanan kepada istri juga termasuk infaq. Jadi, dengan mencukupi kebutuhan keluarga dan orangtua sebenarnya para lelaki telah menabung banyak pahala di sisi Allah SWT.

Infaq Yang Sifatnya Sunnah

Sedangkan infaq yang sifatnya sunnah merupakan harta yang dikeluarkan selain kepada anggota keluarga. Contohnya saja 8 asnaf, teman, tetangga dan lainnya.

Melalui dua pembagian infaq di atas dapat dipahami bahwa memberikan infaq kepada keluarga terdekat haruslah didahulukan terlebih dahulu seperti keluarga. Setelah itu, berilah infaq kepada tetangga Anda karena mereka merupakan yang terdekat dari kediaman masing-masing.

Pembagian Infaq Secara Syar’i

Bentuk infaq yang biasa dikenal hanyalah dua yaitu yang wajib dan sunnah. Namun infaq ini sebenarnya memiliki beberapa pembagian yang lebih terperinci. Pembagian ini dilakukan agar Anda dapat memahami praktik dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pembagian infaq tersebut antara lain:

Infaq Wajib

Infaq jenis ini biasanya dikeluarkan dalam bentuk memberikan nafkah kepada keluarga, memberikan mas kawin ketika menikah dan lainnya. Karena, dengan mengeluarkan harta ini Anda telah menjalankan kewajiban sebagai laki-laki yang menjadi kepala keluarga.

Infaq Sunnah

Infaq jenis ini biasa dikeluarkan kepada orang yang bukan anggota keluarga. Bisa saja salah satu dari golongan delapan asnaf, dan lainnya. Tidak ada batasan dalam infaq sunnah namun akan lebih baik jika harta yang dikeluarkan diberi terlebih dahulu kepada tetangga terdekat.

Infaq Mubah

Infaq jenis ini dikeluarkan untuk berbagai perkara atau kegiatan yang tujuannya mubah atau boleh. Contohnya saja berdagang, berkebun, bercocok tanam dan lainnya.

Infaq Haram

Sedangkan infaq jenis ini biasa dikeluarkan untuk menghalangi orang atau organisasi lain yang ingin berbuat baik. Selain tujuan infaqnya salah ternyata infaq haram ini berlaku juga ketika Anda memberikan infaq kepada yang membutuhkan namun tidak diniatkan karena Allah SWT.

Melakukan pembagian pengertian infaq dan contohnya yang ada sekarang Anda dapat memahami dengan lebih baik bagaimana infaq tersebut. Jadi pastikan bahwa harta yang dikeluarkan termasuk pada bagian yang baik dan selalu niatkan kepada Allah SWT agar Anda memperoleh kebaikan dan keberkahan.

Berbagai Keutamaan dan Manfaat Melakukan Infaq

Zakat dikenal sebagai media untuk menyucikan harta yang diperoleh karena itu hukumnya wajib. Sedangkan infaq memiliki sunnah dimana jika dilakukan Anda akan memperoleh pahala dan jika tidak dilakukan maka tidak akan memperoleh dosa.

Akan tetapi terdapat banyak ayat Al-quran yang menyerukan infaq ini. Contohnya saja surah At-Thalaq ayat 7 yang intinya umat muslim yang mampu untuk mengeluarkan infaq sesuai kemampuannya.

Selain itu surah At-Taghabun ayat 16 yang intinya dengan berinfak, maka sesungguhnya umat telah menjaga dirinya dari sifat kikir. Tentunya masih banyak lagi ayat dan hadist yang menganjurkan infaq tersebut. Pentingnya infaq ini ternyata memiliki  banyak manfaat bagi diri sendiri serta umat, yaitu:

  1. Memperoleh pahala dan menghapus dosa
  2. Berperan dalam peningkatan ekonomi umat
  3. Dapat memperoleh kebaikan atau syafaat di hari akhir
  4. Memperoleh rahmat dari Allah SWT serta diberi harta yang lebih berkah
  5. Dapat memasuki surga melalui pintu khusus yang hanya dapat dilewati oleh orang-orang yang mengeluarkan infaq serta sedekah
  6. dll.

Inilah beberapa alasan mengapa infaq sangat dianjurkan bagi umat islam. Bahkan saat ini pengelolaan infaq telah dilakukan dengan baik dimana banyak lembaga yang menyediakan jasa penerimaan infaq. Pastinya infaq Anda akan disalurkan kepada orang yang membutuhkan.

Anda bisa melakukan infaq secara terikat ataupun tidak. Pengertian infaq terikat adalah penggunaan dan tujuan penerima dana ini ditentukan sendiri oleh Anda. Sedangkan yang tidak terikat berarti pengelolaan dan penyerahannya bergantung kepada pengelola.

Itulah sedikit pembahasan dari Makin Tahu akan pengertian infaq dan pembagiannya yang baik sesuai syariat agama Islam. Dengan mengetahui hal ini maka Anda akan semakin paham dan dapat memberikan infaq dengan lebih tepat. Wallahu a’lam bishawab.


error: Content is protected !!