Sejarah 3D Printing Di Dunia Dan Perkembangannya

Bagaimana sejarah 3D Printing di Dunia? 3D Printing merupakan salah satu teknologi yang sangat luar biasa dan memiliki sangat banyak manfaat dalam kehidupan manusia.

Akan tetapi kemunculan dari teknologi tersebut bukan hal yang mudah, ada banyak proses yang dilalui hingga saat ini bisa seperti sekarang.

Pada kesempatan kali ini kami akan coba jelaskan mengenai sejarah dari 3D printing ini dan juga perkembangannya sampai menjadi seperti sekarang.

Sejarah 3D Printing

Ide awal penemuan cetak 3D itu sendiri ada pada tahun 1981 sampai 1984, di mana pada masa itu Dr. Hideo Kodama membuat mesin cetak prototipe.

Konsepnya adalah menyemburkan resin dengan menggunakan teknologi laser, dan pada tahun itu Dr. Hideo gagal mendapatkan paten karena kurang dana.

Penelitian Dr. Hideo ini dilanjutkan oleh 3 peneliti Prancis pada tahun 1984 namun gagal lagi karena kurangnya dana untuk mendapatkan paten tersebut.

The Father Of 3D Printing

Pada tahun 1984 kemudian ada penelitian untuk membuat sebuah mesin bernama Stereolitografi yang dibuat oleh Charles Chuck Hull.

Metode pembentukan dalam mesin tersebut yakni menggunakan pembentukan lapis demi lapis resin yang ditemukan karena frustrasi dengan bagian terkecil dalam produksi furniture.

Penemuan metode tersebut kemudian membuat Hull mendapatkan fasilitas khusus untuk menyelesaikan mesin tersebut.

Dalam kurun waktu 3 minggu saja Hull bisa menyelesaikan projek tersebut dan berhasil membuat teknologi bernama Stereolitografi yang banyak digunakan sampai saat ini.

Setelah itu Hull mendirikan perusahaan di California dan mengajukan paten untuk Stereolitografi yang dihasilkan.

Produk komersial pertama yang dihasilkan oleh perusahaan Hull tersebut adalah SLA-1 yang mulai diproduksi tahun 1988.

Berdasarkan penelitian yang dihasilkan Hull ini membuat Charles Chuck Hull ini menjadi The Father of 3D Printing.

Perusahaan Hull bahkan sampai saat ini masih eksis di dunia dan banyak menghasilkan mesin 3D printing yang memiliki banyak kegunaan.

Bahkan dikabarkan perusahaan tersebut masih menjadi perusahaan besar dan menjadi pemimpin pasar dalam inovasi printer 3D.

Sejarah 3D Printing Di Dunia Dan Perkembangannya

Inovasi Awal 3D Printing

Setelah tahun 1988 ada banyak sekali inovasi yang bermunculan dari mesin Stereolitografi yang dibuat oleh Hull tersebut.

Penemuan tersebut menjadi sejarah terbentuknya dan berkembangnya teknologi 3D printing yang ada di dunia yang luas.

Berikut beberapa inovasi 3D printing yang bermunculan setelah teknologi Stereolitografi muncul di dunia.

  1. Selective Laser Sintering

Setelah Hull mengeluarkan SLA-1, ada teknologi 3D printing lainnya yang bermunculan, salah satunya adalah SLS atau Selective Laser Sintering.

Pada tahun 1988 seorang pemuda dari universitas of Texas bernama Carl Deckard menemukan teknologi 3D printing tersebut.

Dia menamakan teknologi 3D Printing SLS tersebut dengan nama Betsy. Teknologi 3D printing yang dihasilkan SLS ini bisa membuat sebuah potongan plastik yang sederhana saja.

Tapi memang pada saat itu tujuan utama dibuatnya SLS adalah untuk penelitian saja, sehingga tidak terlalu memperhatikan detail. Detail objek dan kualitas hasil printer 3D ini tidak terlalu diprioritaskan karena hanya menjadi sebuah projek uji coba saja.

  1. Fused Deposition Modelling

Bertepatan dengan pengajuan paten dari SLS, Amerika Serikat mengajukan paten lain dengan teknologi manufaktur aditif.

Teknologi ini bisa dibilang lebih sederhana dibandingkan dengan teknologi 3D printing sebelumnya yakni SLA dan juga SLS.

Nama teknologi tersebut disebut FDM atau Fused Deposition Modelling dan teknologi ini ada setelah kemunculan SLA dan SLS.

FDM sendiri diajukan paten oleh Scott Crump yang merupakan salah seorang pendiri Stratasys, salah satu perusahaan di Minnesota.

Perusahaan ini sampai saat ini menjadi salah satu leader market dari dunia 3D printing dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.

3 teknologi inilah yang kemudian menjadi awal mula 3D printing dan kemudian berkembang sampai saat ini.

Filament 3D Printing

Perkembangan 3D Printing Modern

Perkembangan 3D printing pun terus bermunculan mulai dari munculnya mesin baru sampai adanya penyedia jasa untuk 3D printing.

Berikut ini beberapa perkembangan yang muncul di era modern pada dunia 3D printing yang tidak banyak orang ketahui.

  1. The RepRap 3D Printing

Pada tahun 2004 dosen senior bidang teknik universitas of Bath di Inggris bernama Adrian Bowyer menemukan projek RepRap.

Projek ini memungkinkan mesin printer 3D mampu mencetak sebagian besar komponennya sendiri secara mandiri.

Tujuan dari teknologi RepRap ini adalah untuk membantu menyebarluaskan secara cepat objek 3D kepada yang lainnya.

  1. Jasa 3D Printing On Demand

Setelah teknologi 3D printing terus berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas, maka muncul 3D Printing On Demand.

Ini adalah sebuah jasa yang menyediakan 3D printing untuk berbagai keperluan dan salah satunya ada Shapeways dari Belanda.

Penyedia jasa ini bisa mewujudkan impian orang yang tidak memiliki mesin printer 3D untuk bisa mempergunakannya.

Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi besar dan melebarkan sayapnya sampai ke Amerika Serikat.

Pada saat itu perusahaan tersebut mendapatkan pendanaan dari berbagai pihak, karena merupakan bisnis yang sangat menjanjikan.

  1. 3D Printing Di Dunia Medis

Pada tahun 2008 sejarah baru dalam dunia 3D printing ini kembali di torehkan karena bisa menciptakan kaki palsu.

Dunia kedokteran pada saat itu sangat takjub akan hasil kaki palsu yang dihasilkan printer 3D dan bisa dilakukan dengan cepat.

Saat itu ada banyak sekali orang yang terbantu dengan mendapatkan kaki palsu dengan menggunakan mesin printer 3D ini.

Hal Menarik Pada 3D Printing

Perkembangan dari 3D printing ini sendiri tentunya tidak lepas dari yang namanya hal menarik yang ada pada 3D printing ini.

Berikut ini beberapa hal menarik yang ada pada 3D printing yang tidak banyak orang ketahui.

  1. Bahan Cetak Tidak Terbatas

Perkembangan 3D printing itu tidak hanya pada teknologi atau mesinnya saja, tapi juga dari bahan cetak yang digunakan.

Mulai dari resin, plastik, sampai logam kemudian sekarang sudah berkembang sampai kayu, keramik, sampai ke daging.

Jadi kemungkinan material atau bahan cetak yang bisa digunakan untuk printer 3D ini bisa dibilang tidak terbatas.

  1. Bisa Menyelamatkan Nyawa

3D printing ini memiliki peran yang sangat penting salah satunya adalah di dunia medis dan bisa menyelamatkan banyak nyawa.

3D printing ini bisa digunakan untuk membuat replika organ tubuh untuk percobaan sampai ke peralatan bedah dalam dunia medis. Itulah alasan 3D printing ini dikatakan bisa menjadi penyelamat nyawa.

Kesimpulan

Jadi teknologi 3D printing ini memang merupakan salah satu teknologi yang sangat bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Sejarahnya sendiri sudah dimulai dari tahun 1980 dan berhasil muncul di era 90an dengan munculnya Stereolitografi.

Saat ini perkembangan 3D printing sangat pesat di berbagai bidang mulai dari medis, furniture, sampai ke otomatis. Perkembangan 3D printing ini tentunya karena kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia masa kini.

Bagi Anda yang tertarik mencoba mencetak sesuatu tapi tidak memiliki 3D Printing, maka dapat mengunjungi website Tokopedia dengan kata kunci “Jasa 3D Print“.

Ada berbagai pilihan toko yang menyediakan jasa cetak 3D dengan harga sesuai dengan ukuran gram, jenis resin / filament, volume dan lainnya.

Adapun link lainnya seperti website Etsy, namun kelemahannya pengiriman dari luar negeri dimana ongkos kirim yang cukup mahal. Kelebihan website Etsy adalah printing 3D dengan bentuk yang lebih esklusif.

Sekian informasi dari Makin Tahu mengenai sejarah 3D Printing di dunia dan perkembangannya hingga sekarang ini. Semoga informasi trend cetak 3D dapat menambah wawasan Anda.


error: Content is protected !!